Jumat, 23 September 2011

Stimulating Primary Mathematics Group-Discussion


Oleh: Dr. Marsigit, MA
Reviewed by : Margaretha Madha Melissa (09301244013)

Penelitian ini mengungkapkan bahwa guru perlu untuk mengajukan masalah dan untuk memfasilitasi siswanya untuk membangun karakteristik yang komprehensif, sedangkan siswa berusaha secara aktif dan antusias menghasilkan proposisi yang berbeda. Studi ini menemukan bahwa dalam skema belajar mengajar, proses guru dianggap signifikan merangsang diskusi kelompok di mana siswa berusaha untuk membangun pengetahuan mereka. Dalam berinteraksi, siswa dapat melihat objek, memegang itu, mendengarkan
suara atau berbicara dengan orang, lebih dari sekedar ini,
mereka juga dapat mengkategorikan, menghafal atau bahkan membuat rencana untuk aktivitas tertentu.
Kelompok diskusi didasarkan pada prinsip-prinsip mempromosikan pertumbuhan anak dan perkembangan melalui kegiatan bermain yang mendorong anak untuk mengeksplorasi, bereksperimen, bertanyaan, dan bicara. Diskusi kelompok kecil dapat dianggap sebagai seperangkat budaya atau kegiatan yang disediakan oleh guru yang mencoba untuk mendorong anak-anak untuk mengkomunikasikan konsep mereka kepada orang lain. Interaksi anak dengan orang dewasa dalam hal model partisipasi dipandu dimana anak-anak melakukan observasi dan berpartisipasi dalam kegiatan, membuat orang dewasa untuk mendukung mereka dalam kegiatan yang mereka inginkan. Model ini secara luas dipahami dalam tiga proses, yaitu: memilih dan penataan kegiatan anak-anak, penataan tanggung jawab
dalam memecahkan masalah bersama
, dan transfer tanggung jawab untuk mengelola kegiatan.
Dalam kelompok diskusi, pengembangan kegiatan terlihat baik secara implisit dan eksplisit, juga ada indikasi bahwa ada kesempatan bagi siswa untuk mengembangkan pemahaman mereka. Peran guru menjadi salah satu faktor penting bagi anak-anak mereka untuk mengembangkan kognitif mereka di antara kendala mereka dalam kelompok pembahasan. Peran guru tidak hanya terbukti dalam dirinya yang memiliki kesadaran akan tujuan-tujuan pembangunan, tetapi juga pengetahuan tentang siswa mereka, kepekaan pada kepentingan siswa dan motivasi. Ada indikasi bahwa dalam setiap siklus siswa tidak hanya sekedar berperilaku sebagai pelaksana kegiatan tetapi juga sebagai agen aktif dalam membangun kegiatan sendiri.
Dalam penelitian tindakan kelas, peneliti menemukan bahwa jika guru telah baik
dalam persiapan dan mengembangkan beberapa skema untuk mengajar dan para siswa dapat berperan sebagai konstruktor dari pengetahuan mereka sehingga menjadi semakin jelas. Namun, penelitian ini menunjukkan bahwa anak tidak hanya melakukan kegiatan di bawah bimbingan guru. Mereka mampu mengembangkan kegiatan mereka berdasarkan pengaruh pada arah dan fokus kegiatan sendiri. Dengan mengamati transisi dari satu aktivitas ke aktivitas lainnya peneliti menemukan bahwa untuk beberapa lembar kerja yang dikembangkan oleh guru telah mempengaruhi jalannya kegiatan dan berbagai interaksi. Penelitian ini juga menunjukkan bahwa kita dapat menafsirkan peran guru melalui
perspektif siswa tentang interaksi. Penelitian ini menyimpulkan bahwa melalui
penelitian tindakan kelas siswa tidak hanya menjadi sebagai pembelajar aktif tetapi
juga sebagai konstruktor hidup pengetahuan mereka sendiri.

Tidak ada komentar: